Berhati-hatilah bagi Anda penggemar mi instan. Jika konsumsi berlebihan, mi instan berpotensi menyebabkan usus dalam tubuh mengalami lengket dan akhirnya bocor karena berlubang.
Hal itu setidaknya menimpa Hilal Al Jajira. Sejak balita, bocah berumur 6 tahun itu kerap mengkonsumsi mi instan, bahkan menjadi menu sehari-hari.
Kesibukan orang tua mencari uang menyebabkan makanan yang dikonsumsi Hilal, sehingga pada usia awal tahun-tahun pertama kehidupannya sudah terbiasa makan mi insta.
"Pada waktu itu saya dan ayahnya Hilal bekerja sehingga tidak bisa merawat anak sepanjang hari penuh, Sehingga, kami tidak terlalu mengontrol makanannya, termasuk kebiasaan makan mi instan," kata ibu Hilal.
Kondisi tersebut baru terdeteksi pertengahan Nopember 2008 lalu saat anak kedua dari pasangan Syaripudin (35) dan Erna itu sudah berusia 5 tahun. Dia kerap merengek kesakitan pada bagian perut.
"Hilal nangis terus karena perutnya sakit. Saat itu, kami langsung bawa ke RSU Dr. Slamet Garut. Karena tidak bisa ditangani, Hilal dirujuk ke RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung," ujarnya.
Setelah didiagnosis, ditemukann kebocoran pada usus Hilal akibat dua sisinya lengket satu sama lain. Untuk mengantisipasi hal itu, dokter terpaksa melakukan operasi dengan memotong usus yang lengket tersebut.
Pernyataan dokter sontak membuat Erna kaget. "Dokter bilang, usus bocor diakibatkan dari makanan. Seueur teuing makan mi," ungkapnya.
Operasi pemotongan usus memakan biaya hampir Rp. 16 juta. Setelah pemotongan pertama, ternyata masih ditemukan bagian usus yang bocor sehingga dilakukan operasi kedua dan dibuat lubang anus sementara di perut (colostomy) untuk membiarkan usus hasil potongan merekat.
Kondisi Hilal kini semakin memprihatinkan. Tubuhnya kurus kering karena zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi tidak terserap tubuh akibat fungsi usus yang terganggu. Ditambah lecet pada bagian perut karena sering berganti-ganti plastik untuk menampung feses dari lubang di perutnya itu.
Selang 3-6 bulan pasca operasi, harusnya Hilal kembali melakukan operasi penutupan lubang di perut dan mengembalikan fungsi anus.
Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin sudah sejak 14 abad lalu telah mengingatkan hal ini sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla sbb:
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." [QS. Al-Baqarah 2:168]
Makanan yang halal lagi baik itulah yang akan menyehatkan manusia. Dewasa ini makanan dengan MSG dan minuman dengan pemanis Aspartame dapat kita jumpai diseluruh peloksok tanah air, baik di kota maupun di desa. Mudah-mudahan kasus-kasus korban kemanusiaan seperti di atas menyadarkan kita semua bahwa disekeliling kita sudah beredar makanan dan minuman yang membahayakan kesehatan, dan kesadaran tersebut setidaknya dapat mengurangi dampak dari rencana jahat Illuminati yang merencanakan mengurangi jumlah penduduk dunia sebesar 2/3 dari jumlah sekarang sebesar k.l. 6 milyar orang, yang puncaknya akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012 yang mereka sebut sebagai 'harvest souls' .
Bagaimanapun mie instan tidak bisa menggantikan makan penuh (wholesome food) dan hanya bisa di jadikan makanan bantu sementara (selingan) dan tidak boleh di konsumsi secara terus menerus karena berakibat sangat buruk bagi kesehatan.
Hal it disebabkan kandungan zat (campuran dalam pembuatan) mie instan. Disamping itu mie instan tidak memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi tubuh. Walaupun di dalam mie instan terdapat kandungan karbohidrat dalam jumlah besat tetapi kandungan vitamin, mineral maupun protein yang ada didalamnya sangat sedikit.
Hal itu berbeda jika makan mie instan dengan campuran bahan lain yang mengandung vitamin seperti penambahan jenis sayuran seperti wortel, sawi, tomat dll,
Sumber protein bisa juga di dapatkan jika di tambah seperti telor, ikan, tempe, daging dsb.. Satu takaran saji mie instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal). Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal.
Hal lain yang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mie instan yang dapat mencapai 30% dari bobot kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita obesitas atau mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.
Kelemahan dari konsumsi mie instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Natrium yang terkandung dalam mie instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mie instan per takaran saji.
Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium (Na dan K) di dalam darah dan jaringan.
Kelemahan lain mie instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme. Hal tersebut disebabkan karena mie instan mengandung gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.
Mie Instan membuat kita lebih cepat lapar dari pada makan nasi:
Namun, sifat karbohidrat dalam mie berbeda dengan sifat yang terkandung di dalam nasi. Sebagian karbohidrat dalam nasi merupakan karbohidrat kompleks yang memberi efek rasa kenyang lebih lama. Sedangkan karbohidrat dalam mie instan sifatnya lebih sederhana sehingga mudah diserap. Akibatnya, mie instan memberi efek lapar lebih cepat dibanding nasi.
Iklan mie di layar kaca menampilkan kebiasaan orang makan mie instan dengan tambahan menu seperti ayam, ikan, telur, kangkung, wortel, dan kapri. Pada bungkus mi pun terdapat gambar penyajian mie dengan menu tadi. Lalu apakah ini sekadar menarik perhatian ? Tentu saja tidak.
Bahan dasar hewani menyediakan sumber protein, sedangkan sayur-sayuran berserat dapat menambah vitamin. Selain itu, sayuran berserat berperan pula untuk menetralisasi kandungan lemak.
Menurut seorang ahli gizi klinik, Juniarta Alidjaja, orang yang kebanyakan makan mie instan tanpa diimbangi makanan berserat berpotensi mengalami gangguan kesehatan. Hal ini karena mie mengandung karbohidrat sederhana, lemak, dan kadar natrium tinggi. Misalnya obesitas, kenaikan kadar gula darah, kenaikan tensi tubuh dan lain-lain.
Jadi masihkan anda makan mie instan setiap hari?
0 comments:
Post a Comment