Latest News
[Photoshop]
07 November 2011

Herbal Penurun Demam

Anak-anak seringkali mengalami demam. Dan jika ini menimpa anak anda tak perlu panik. Carilah bahan-bahan yang sebagian besar biasa terdapat di dapur ini untuk meredahkan demam anak anda. Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal. Pada anak-anak, suhu tubuh normal berkisar antara 36 hingga 37.5 derajat Celsius. Banyak orangtua kurang memahami bahwa demam bukanlah penyakit, melainkan gejala.

Secara alami demam merupakan reaksi dari adanya infeksi. Infeksi pada tubuh bisa disebabkan virus, bakteri, jamur atau parasit. Semua organ tubuh bisa terkena infeksi. Bila menyerang saluran pernapasan bisa menyebabkan batuk, pilek, radang tenggorokan atau amandel. Infeksi bisa juga menyerang telinga, saluran kencing, saluran pencernakan, dap dan lain-lain. Pendeknya, apa saja bisa diserang oleh virus dan bakteri.

Menurut para ahli, demam sebenarnya bagus, sebagai pertanda adanya infeksi dan tubuh sedang memerangi virus atau bakteri penyebab penyakit. Biasanya demam diikuti banyak gejala lain, seperti lemah, mual atau muntah.

Jika anak anda demam tetapi tenang-tenang saja, masih bisa jalan bahkan berlarian, makan dan minum serta bermain, orang tua tak perlu khawatir. Sebaliknya, jika demam disertai perubahan perilaku seperti anak cenderung lemas, muntah-muntah, dehidrasi, tidak mau makan dan rewel, orang tua sebaiknya waspada.

Sebagai pertolongan pertama, umumnya diberikan obat penurun panas berbahan kimia seperti golongan parasetamol, asam salisilat, ibu profen dan lain-lain. BANYAK orangtua panik bila mendapati suhu tubuh anaknya di atas rata-rata atau sering disebut demam.  Jarang sekali orangtua yang langsung teringat memberikan obat-obatan tradisional.

Obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman obat ini tak kalah ampuhnya sebagai pengusir demam. Malah, obat-obatan tradisional memiliki kelebihan, yaitu toksisitasnya relatif lebih rendah dibanding obat-obatan kimia. Jadi, relatif lebih aman, bahkan tidak ada efek samping bila penggunaannya benar. Soalnya, kandungan tanaman obat bersifat kompleks dan organis sehingga dapat disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak. Selain itu, harganya pun lebih murah.

Tiga Jenis Demam
Namun, sebelum mengenal lebih jauh tentang tanaman obat penurun panas, perlu dipahami lebih dulu pengertian demam. Demam pada anak dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Demam karena infeksi yang suhunya bisa mencapai lebih dari 38°C. Penyebabnya beragam, yakni infeksi virus (seperti flu, cacar, campak, SARS, flu burung, demam berdarah, dan lain-lain) dan bakteri (tifus, radang tenggorokan, dan lain-lain).
  2. Demam noninfeksi, seperti kanker, tumor, atau adanya penyakit autoimun seseorang (rematik, lupus, dan lain-lain).
  3. Demam fisiologis, seperti kekurangan cairan (dehidrasi), suhu udara yang terlalu panas, dan lain-lain.
Nah, dari ketiganya, hanya demam yang disebabkan oleh infeksi dan noninfeksi sajalah yang memerlukan obat penurun panas. Untuk mempercepat proses penurunan panasnya, selain ramuan tradisional yang diminum, dapat juga diberikan baluran atau kompres untuk membantu.
Akan halnya demam fisiologis, tak diperlukan obat-obatan penurun panas karena umumnya jarang melebihi 380°C. Untuk menurunkan suhu tubuh, cukup diberikan minum yang banyak dan diusahakan berada dalam ruangan berventilasi baik atau berpendingin.

Aneka Obat Tradisional Penurun Panas
Inilah beberapa pilihan obat penurun panas tradisional yang dapat dicoba. Penting diperhatikan, dosis yang tercantum pada ramuan berikut adalah dosis untuk orang dewasa. Bila ingin diberikan kepada anak, bacalah aturan dosis bagi anak dan sesuaikan dengan tingkatan usianya. (Lihat di bagian paling bawah)
  • Bawang Merah
    Salah satu bumbu dapur ini sering digunakan untuk meredahkan suhu tubuh yang tinggi pada anak-anak. Brambang, begitu orang jawa menyebutnya. Bawang merah memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin dan floroglusin yang efektif untuk menurunkan suhu tubuh.

    Cara meramu : Cuci lima butir bawang merah lalu kupas. Kemudian parut atau gerus dan tambahkan minyak kelapa atau minyak kayu putih secukupnya. Setelah itu balurkan ke tubuh anak, terutama bagian ubun-ubun, punggung, perut, paha, lengan dan telapak kaki.
  • Air Kelapa Muda
    Air kelapa muda terbukti efektif sebagai pengganti cairan tubuh (mengatasi dehidrasi), terkait kandungan mineral kaliumnya. Air kelapa muda juga relative murah dan mudah didapat. Pada saat suhu naik (panas), tubuh akan mengeluarkan banyak keringat guna menurunkannya. Mengusap banyak cairan dan air kelapa muda adalah salah satu solusinya.
  • Lempuyang Emprit
    Hampir sama dengan bawang merah, herbal satu ini juga memiliki kandungan senyawa minya atsiri yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas. Umumnya yang digunakan adalah eimpangnya yang berwarna putih kekuningan dan rasanya pahit.

    Cara meramu : Cuci bersih 10 gram umbi lembayung emprit. Parut dan tambahkan ½ gelas air panas. Setelah dingin (hangat), peras untuk diambil sarinya. Agar tidak terasa pahit, anda dapat mencampurkan 2 sendok makan madu. Atau campur dengan jus buah yang disukai anak, agar mereka tidak susah meminumnya. Sebaiknya berikan ramuan ini 3 kali sehari.
  • Kunyit
    Memiliki kandungan minyak atsiri, kurkumin, turmeron dan zingiberen yang bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan dan antiimflamasi (antiperadangan). Selain sebagai penurun panas, herbal ini juga dapat membantu meningkat imunitas tubuh. Rimpangnya yang berwarna kuning adalah bagian yang digunakan.

    Cara meramu : Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan setengah gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras ambil sarinya. Tambahkan air perasan setengah buah jeruk nipis. Campurkan dengan dua sendok makan madu, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian, kemudian berikan 3 kali sehari.
  • Pegagan
    Tumbuhan yang dikenal pula dengan nama daun kaki kuda ini tumbuh merayap menutupi tanah. Daunnya berwarna hijau, berbentuk serupa kipas ginjal. Memiliki kandungan triterpenoid, saponin, hidrokotilin, dan velarin. Bermanfaat menurunkan panas, merevitalisasi tubuh dan pembuluh darah, serta memperkuat struktur jaringan tubuh. Pegagan juga bersifat menyejukkan atau mendinginkan. Menambah tenaga, menimbulkan selera makan.

    Cara meramu : Rebus 1 genggam pegagan segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan minum 3 kali sehari. Bisa dicampurkan dengan madu atau jus buah agar lebih disukai anak.
  • Sambiloto
    Seluruh bagian tanamannya dapat digunakan. Memiliki kandungan andrografolid lactones (zat pahit), diterpene, glucosides dan flavonoid yang dapat menurunkan panas. Bahkan pada tahun 1991 pernah diadakan penelitian di Thailand bahwa 6 g sambiloto per hari sama efektifnya dengan parasetamol.

    Cara meramu :  Rebus 10 gram daun sambiloto kering, 25 g umbi kunyit kering (2,5 ibu jari), dan 200 cc air. Rebus hingga mendidih dan airnya tinggal 100 cc, kemudian saring. Setelah hangat, tambahkan 100 cc madu bunga kapuk atau mahoni, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian, berikan 3 kali sehari.
  • Temulawak
    Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah. Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda.

    Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain. Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal.

    Cara meramu : Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.
  • Daun kembang sepatu
    Selain daun kembang sepatu, Anda juga dapat memanfaatkan daun kapuk atau daun sirih. Kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin dan polifenol. Daun kapuk mengandung flavonoida, saponin dan tanin. Daun sirih mengandung flavonoida, saponin, polifenol, dan minyak atsiri.

    Cara meramu : Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api agar lemas. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada perut dan kepala.
  • Meniran
    Tinggi tanamannya mencapai 1 meter, tumbuh liar, daunnya berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap. Seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan. Memiliki kandungan lignan, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin, vitamin C, dan lain-lain. Bermanfaat untuk menurunkan panas dan meningkatkan daya tahan tubuh.

    Cara meramu :  Rebus 1 genggam meniran segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.
Dosis Aman untuk Anak
Penggunaan tanaman obat dengan dosis yang tepat tidak akan menimbulkan efek samping dan aman.
Berikut dosis yang direkomendasikan untuk anak:
Bayi 1/8 dosis dewasa
2-5 tahun 1/4 dosis dewasa
6-9 tahun 1/3 dosis dewasa
10-13 tahun 1/2 dosis dewasa
14-16 tahun 3/4 dosis dewasa
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Herbal Penurun Demam Rating: 5 Reviewed By: Kampus Peradaban