Kemarin pas main ke rumah ortu di daerah Muara Angke, masya Alloh, bener-bener semrawut sekarang. Pintu masuk gerbang macet akibat perbaikan jembatan yang belum selesai juga. Pedagang kaki lima juga makin banyak dan ga dikelola dengan baik.
Inget pedagang K5, jadi inget waktu masa jualan ikan di Muara Angke. Ah ! Masa-masa kelam yang ga patut dikenang. Apa sekarang masih seperti itu yah pedagang-pedagangnya ?
Muara Ange, sebuah tempat yang banyak kenangan dan tak mungkin terlupakan. Betapa kedua Orang Tuaku sangat dan sangat keras berjuang untuk membesarkan anak-anak mereka. Aku bangga dengan mereka. Padahal dulu ketika pertama kali pindah ke Muara Angke, betapa tidak enaknya daerah ini. Bau amis setiap hari kami hirup 24 jam nonstop. Belum lagi tingkah laku preman-premannya (walaupun akhirnya aku sesaat jadi bagian dari mereka), benar-benar sebuah daerah yang tidak nyaman.
Tapi aku bangga tinggal disana. Bukan oleh daerahnya, tapi karena mereka, kedua orang tuaku.
I love you Mom, I love you Dad (coba pake bahasa keren dikit).
Dan sekali lagi aku bangga pernah tinggal di Muara Angke. Aku anak Muara Angke.
0 comments:
Post a Comment