Latest News
[Photoshop]
27 November 2010

Ayah

Kadang aku merasa lelah saat kau sakit dan harus begadang menemani tidurmu yang gelisah ...
Padahal akan tiba masanya nanti, aku justru ingin menemanimu tidur, tapi kau telah pergi dari rumah.

Kadang aku merasa repot saat ingin pergi dan kau merengek minta ikut serta... Padahal akan ada masanya nanti kau tidak mau lagi kuajak pergi meskipun sudah kubujuk sedemikian rupa.

Kadang aku merasa waktu tak cukup untuk mendengarkan semua ceritamu...
Padahal akan tiba saatnya nanti aku justru ingin kau bercerita panjang lebar di sampingku yang kesepian.

Kadang aku merasa tidak telaten untuk menyuapimu...
Padahal akan tiba saatnya aku menjadi si Tua yang membutuhkan pelayanan dan kesabaran luar biasa darimu.

Kadang aku kesal karena harus mengingatkan hal yang sama berulang-ulang padamu, yang tidak langsung disambut dengan “ ya “ tetapi justru “ entar dulu”, tunggu “ diikuti sederet alasan panjang...
Padahal akan tiba saatnya nanti aku yang tua renta ini berharap kalian berkumpul menemaniku, atau setiap hari menunggu-nunggu dering telephone hanya sekedar untuk mendengarkan suaramu, tapi jarak yang jauh dan kesibukanmu tak selalu memungkinkan untuk itu.

Kadang badanku pegal saat kau minta terus di pangku atau tak mau turun dari gendonganku...
Padahal akan tiba saatnya nanti kalian merasa jengah diperlakukan seperti itu, tak bisa ku pangku, kupeluk, kucium lagi dank aku makin sulit kurengkuh saat kegiatan di luar rumah makin menyita waktumu.

Maafkan aku Nak jika hak-hakmu sebagai anak belum semua dapat ku penuhi...
Anak-anakku….. Sunggu bukan kalian yang membutuhkanku tapi akulah yang sangat membutuhkan kalian

______________________________________________________________________
Note : Ayah, mendidik dan merawatmu, laksana memanggul sekarung emas di punggung, yang meski sangat berat, tak boleh di letakkan semenitpun karena sangat berharga, dan karung itu baru dapat di buka, suatu saat nanti....


*Thx 4 Ust. Junaedi
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Ayah Rating: 5 Reviewed By: Kampus Peradaban