Latest News
[Photoshop]
26 November 2012

Sejarah singkat Graphic Design


Sebelum dikenal oleh banyak orang seperti sekarang ini, software design hanya dikenal oleh orang-orang yang berkecimpung pada industri media massa atau percetakan. Namanyapun bukan software graphic design.

Dulu dikenal dengan software desktop publishing. Salah satunya adalah MCS (Modular Composer System). Komputer ini punya ukuran sebesar lemari dengan beberapa workstation untuk bekerja ditambah sebuah printer thermal dengan kertas khusus.

Selain itu ada sebuah workstation khusus untuk mengonversi file dari PC biasa seperti file WordStar atau file XyWriter ke format yang digunakan oleh MCS. Sebetulnya tampilan MCS pun tidak terlalu jauh berbeda dengan WordStar, namun dia punya perintahperintah
khusus untuk membuat tulisan menjadi selebar kolom koran dan koleksi jenis huruf yang cukup banyak (pada jaman itu 12 jenis huruf sudah cukup banyak) untuk judul berita.

Setelah diatur sedemikian rupa di layar monitor yang pada waktu itu berwarna dasar gelap dengan warna tulisan hijau, akhirnya hasil tersebut keluar melalui printer khusus tersebut. Hasil print out tersebut kemudian dipotong-potong dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi koran yang dinikmati oleh pelanggan. Terinspirasi oleh proses kerja tersebut, akhirnya muncul sebuah software yang bernama Ventura Publisher yang dirilis oleh Xerox.

GENERASI AWAL
Software ini dirancang untuk bekerja dengan PC XT, komputer PC yang pertama diluncurkan di pasaran. Dengan Ventura yang berjalan pada PC XT dan sebuah laser printer, kita sudah bisa membuat majalah atau koran.

Dari konsep inilah lahir istilah desktop publishing, hanya bekerja pada satu meja sudah bisa membuat penerbitan sendiri. Tampilan Ventura Publisher sudah mendekati nyata. Nah, pada saat inilah istilah WYSIWYG (baca : wiziwig) mulai dikenal.

WYSIWYG adalah kependekan dari “What You See is What You Get”, atau apa yang Anda lihat itulah yang Anda dapat. Dengan sistem ini sudah bisa dibuat layout koran atau majalah secara utuh. Kita bisa mengatur artikel menjadi berapa kolom, judulnya sebesar apa, menambahkan gambar atau foto hasil scan, pendeknya, apapun yang kita mau sudah bisa langsung kita lihat di layar monitor dan kalau kita print, itulah hasil yang kita dapatkan.

Hampir bersamaan dengan PC XT, muncul sebuah komputer yang jago dan enak untuk urusan desain atau desktop publishing. Komputer keluaran Apple Computer Inc. ini bernama Macintosh.

Kalau PC XT menggunakan Xerox Ventura, Mac dipersenjatai dengan PageMaker yang saat itu dirilis oleh Aldus (sekarang PageMaker sudah diproduksi oleh Adobe, sedangkan Ventura sudah dibeli dan dirilis oleh Corel Corp.). Ventura dan PageMaker adalah software untuk layout, jadi kalau kita ingin membuat majalah, tabloid, atau koran bisa menggunakan dua software ini.

Kita bisa dengan mudah membuat kolom-kolom untuk koran atau majalah, memutar-mutar huruf, atau menambah foto untuk mempercantik layout. Kelebihan Macintosh saat itu adalah sudah dilengkapi pula dengan software untuk membuat ilustrasi, yaitu FreeHand.
Dengan software ilustrasi ini kita bisa menggambar langsung di komputer. Kita bebas membuat garis lengkung, bentuk tidak beraturan, huruf-huruf yang dibuat melengkung, membuat gradasi, membuat logo, membuat karikatur, dan lain sebagainya.

Beberapa tahun kemudian, setelah munculnya komputer generasi AT 386, PC baru mempunyai software ilustrasi, yaitu CorelDraw.

Tampilan software CorelDRAW X3

Pada perkembangannya kini CorelDraw dan FreeHand juga makin ampuh untuk mengatasi teks-teks panjang. Sebagian tugas dari software untuk layout bahkan diambil alih oleh CorelDraw dan FreeHand ini. Selain dua jenis software di atas, ada satu jenis software lagi untuk keperluan desain grafis, yaitu software untuk photo atau image retouching.

Software ini diperkenalkan hampir bersamaan dengan software untuk ilustrasi. Dengan software photo/image retouching kita bisa dengan mudah mengambil gambar (dengan cara scan), mengoreksi warna-warna pada foto, membuat kolase foto yang artistik, dan lain sebagainya.

Tampilan software Illustrator CS 3

BELAJAR DESAIN GRAFIS
Jadi kalau Anda ingin belajar desain grafis, sebetulnya Anda belajar software untuk publikasi. Supaya profesional, Anda tentu harus menguasai tiga macam software, yaitu:
  • Software untuk layout
  • Software untuk ilustrasi
  • Software untuk photo/image retouching
Untuk start sebaiknya Anda belajar software untuk ilustrasi seperti CorelDraw (versi terbaru adalah CorelDRAW X5) atau FreeHand (yang sekarang banyak digunakan adalah Freehand MX), bisa juga memakai software Adobe Illustrator ( versi terakhir adalah CS6). Ketiga software ini adalah software yang sering dipakai untuk membuat brosur, poster, newsletter, atau majalah yang berhalaman sedikit.

Dengan software ini Anda bisa belajar untuk membuat komposisi desain, bagaimana menempatkan teks, ilustrasi, dan foto sedemikian rupa sehingga terlihat bagus dan komunikatif. Setelah Anda cukup mahir menguasai software ini, Anda bisa belajar photo/image retouching. Adalah suatu hal yang sangat penting dan mendasar kalau kita mampu menyajikan foto atau gambar yang berkualitas bagus. Dengan belajar software ini kita bisa belajar untuk mengoreksi warna, menghapus bagian-bagian gambar yang tidak perlu, atau mengambil bagian yang diperlukan saja, misalnya mengambil orang yang sedang berpose untuk diberi latar belakang yang berbeda.

Software untuk photo/image retouching yang terkemuka saat ini antara lain PhotoShop (versi terakhir adalah versi CS6), PhotoPaint, Painter, dan beberapa software lainnya. Namun di atas 90% pengguna profesional menggunakan PhotoShop.

  Tampilan software Illustrator CS 3

Setelah menguasai kedua jenis software di atas, Anda bisa melengkapi kemampuan dengan belajar software untuk layout. Dengan software ini Anda bisa membuat buku yang tebal, majalah, atau koran. Ada tiga software terkemuka yang saat ini digunakan, yaitu PageMaker, QuarkXPress, dan InDesign.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Sejarah singkat Graphic Design Rating: 5 Reviewed By: Kampus Peradaban